Fandri 77

Selamat Datang di Blog saya,

Animasi Bergersk

Selasa, 17 Desember 2019


CERDIK MENGATASI KERDIL (Stunting)

Pembangunan manusia di bidang kesehatan adalah salah satu amanat Undang-undang Dasar 1945. Oleh karena itu Negara harus hadir secara maksimal mengatasi masalah kesehatan.  Sejak tahun 2017, isu pembangunan kesehatan makin fokus ke arah stunting atau kerdil. Bagaimana tidak, stunting atau kerdil adalah ujung dari masalah gizi kronis. Kerdil tidak terjadi tiba-tiba dalam masa yang relatif pendek. Ia adalah benang panjang yang kusut.
Dampak kerdil tidak hanya pada fisik, yakni tinggi badan yang tidak sesuai usia sebaya, melainkan sebagai indikasi kurangnya asupan gizi yang mempengaruhi volume otak. Pada gilirannya, akan mengganggu indikator standar kecerdasan. Dengan kata lain, anak dengan stunting cenderung bermasalah pada kecerdasan.
Generasi dengan kemampuan kognitif yang lemah akan menyumbang masalah, bukan solusi. Justru terhadap masalah inilah, solusi harus dicari, ditemukan dan dipecahkan. Pada tahun 2018 100 Kabupaten dan 34 Propinsi telah ditetapkan sebagai lokasi prioritas penurunan masalah kekerdilan. Angka ini bertambah dua kali pada tahun ini yaitu sebanyak 60 lokus kabupaten.
Propinsi Nusa Tenggara Timur juga menjadi bagian dari area dengan prevalensi stunting mencengangkan yakni 52,46% pada tahun 2018 dari total populasi yang diukur. Angka ini tentu menjadi masalah yang tidak mungkin dilimpahkan pada bidang kesehatan saja. Semua sektor harus bangkit melawan bersama.
Mengapa bersama? Salah satu masalah utama generasi kerdil masih terwarisi adalah karena kurangnya asupan gizi. Bicara asupan gizi tentu tidak terlepas dari penyediaan pangan dan kecukupan ekonomi. Nah pada ranah ini, unit kesehatan tentu tidak akan mampu berperang sendiri. Bahkan dengan ekonomi yang cukup sekalipun, belanja gizi keluarga belum tentu menempati tempat prioritas. Ditengah persaingan akan penampilan dan eksistensi yang didukung sosial media, kebutuhan akan pangan dapat bertukar urutan.
Masalah gizi pada stunting hanyalah salah satu penyumbang problem kekerdilan. Masalah kecacingan yang masih tinggi pada masyarakat kebanyakan juga menjadi pendonor tingginya angka kekerdilan atau stunting. Selain itu lingkungan yang kurang bersih dan perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) akan menggerogoti masalah kesehatan masyarakat secara komunitas yang berpuncak pula pada stunting.
Hasil gambar untuk gambar ibu hamil makan


Dalam beragam penyumbang masalah kekerdilan di Indonesia umumnya dan Nusa Tenggara Timur khususnya, baiklah jika kita mengambil fokus terbesar yakni masalah gizi. Ibarat berperang, maka kita perlu menetukan sasaran vital demi melemahkan sang lawan. Pada kasus ini, gizi adalah organ vital stunting tumbuh dan merajalela.
Meskipun demikian, sebelum bicara jumlah dan pola asupan gizi serta ketersediaan pangan, kita perlu bicara gigi dan rongga mulut sebagai pintu gerbang utama masuknya zat gizi ke tubuh. Kerusakan pada lapisan gigi akan mengganggu fungsi pengunyahan dan pola makan. Dengan gangguan ini, tentu akan mengurangi volume makanan yang masuk ke tubuh yang pada gilirannya akan mengurangi asupan gizi. Lingkaran masalah ini akan terus berulang: gigi berlubang – ganggungan pola makan – kurangnya asupan gizi -  kerdil.
Sesungguhnya generasi yang terlahir dengan kondisi stunting akan sulit disembuhkan atau terhapus status kerdilnya. Maka fokus yang cerdik adalah mempersiapkan ibu hamil atau wanita usia subur agar berada dalam status gizi yang baik. Dengan status gizi yang optimal dan pola asuh yang baik, dapat dipastikan generasi yang dilahirkan nanti adalah generasi sehat.
Oleh karena itu mempersiapkan ibu hamil dengan status kesehatan gigi yang baik adalah cara bijak mempersiapkan generasi. Perlu diingat wanita pada masa hamil mengalami gangguan keseimbangan hormonal yang juga mempengaruhi psikis. Dampak yang dapat ditimbulkan antara lain; gusi mudah meradang dan kejadian gigi berlubang meningkat. Sekali lagi, hal ini akan mengulang rantai stunting : gigi berlubang – ganggungan pola makan – kurangnya asupan gizi -  kerdil. Maka Terapis Gigi bicara stunting adalah penting!











Related Posts:

  • Perawatan Gigi Untuk Pasien Lansia Perawatan Gigi Untuk Pasien Lansia Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :  0  0 Saat usia mulai bertambah kekebalan tubuh akan semakin berkurang sehingga rentan terhadap berbagai penyakit. Masalah ini … Read More
  • 7 Langkah Mencegah Karang Gigi 7 Langkah Mencegah Karang Gigi Apa sih karang gigi? Mungkin beberapa orang belum mengetahui apa itu karang gigi. Karang gigi adalah suatu endapan keras yang terletak pada permukaan gigi berwarna mulai dari kuning – kuninga… Read More
  • SIKAT GIGI SIKAT GIGI   BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Cara menyikat gigi yang benar merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyait gigi serperti gigi berlubang ata… Read More
  • 5 Langkah Menggosok Gigi dengan Baik dan Benar Menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi sehingga penumpukan plak dpat dihindari. (Dyahsari, 2009) Mengg… Read More
  • Peran Kesehatan Gigi dalam Mendukung Isu Pembangunan Kesehatan melalui Peningkatan Profesionailse dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan yang Merata Peran Kesehatan Gigi dalam Mendukung Isu Pembangunan Kesehatan melalui Peningkatan Profesionailse dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan yang Merata Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisah… Read More

0 komentar:

Posting Komentar