SIKAT GIGI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cara menyikat gigi yang benar
merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah
penyait gigi serperti gigi berlubang ataupun karies gigi. Menggosok gigi yang
tidak benar masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 tahun kebawah. Karena anak
usia tersebut sangat rentan terhadap penyakit, maka dibutuhkan kesadaran bahwa
pentingnya perilaku menggosok gigi yang benar diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Membersihkan gigi minimal 2 kali sehari perlu dijalani anak-anak,
dengan harapan ia akan mampu menjaga kesehatan giginya. Anitasari (2005)
mengatakan sumber dari penyakit penyanggan jaringan gigi dan karies gigi adalah
terabaikannya kebersihan gigi dan mulut. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
merupakan salah satu cara meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar pintu
masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak
banyak orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan
seseorang. Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan pagi
dan sebelum tidur malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga
menimbulkan suasana asam di mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi,
mulut semakin asam dan kuman pun akan tumbuh subur dan membuat lubang pada
gigi. Frekuansi membersihkan gigi dan mulut sebagai perilaku yang mempengaruhi
baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut Anitasari,(2005)
Dengan menyikat gigi yang baik dan benar
minimal 2 kali sehari, sifat asam ini bisa dicegah. Bila anak memiliki gigi
yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan sehingga proses pertumbuhan
si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang penyakit Inilah
kemungkinan rembetan masalah gigi anak. Sakit gigi membuat malas makan, malas
belajar, badan lemah, kurang gizi, banyak dampak lain menyebar ke seluruh
tubuh. Setiap orangtua perlu menanamkan prinsip kesehatan gigi pada anak,
Terutama kesehatan gigi berkaitan dengan kesehatan tubuh lainya. Perilaku anak
ditentukan oleh arahan orang tua. Setiap aktivitas yang biasa di terapkan orang
tua sejak dini, akan dilakukan terus hingga dewasa bahkan dapat di turunkan
lagi pada penerusnya bila dilihat prosesnya,maka pembiasaan kegiatan positif
sangat penting nilainya. Perilaku merupakan suatu aktivitas manusia yang sangat
mempengaruhi pola hidup yang akan dijalaninya. Proses pembentukan perilaku yang
diharapkan memerlukan waktu serta kemampuan dari para orangtua didalam
mengajarkan anak. karena itu bila pola hidup yang dijalaninya merupakan pola
hidup yang sehat maka prilaku yang akan diterapkan di dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulutpun merupakan pola hidup yang sehat. Gigi dan
mulut merupakan bagian penting yang harus dijaga kebersihannya. Menurut WHO
dalam Andreas Winardi (2012),
Lembaga
Survei Synovate Indonesia, Agustus 2009 lalu mengadakan survei di empat kota
besar Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya yaitu mengenai pengalaman para ibu
menyikat gigi bersama anak. Dari 378 ibu yang diwawancarai, 53 persen
menyatakan kesulitan mengajarkan anak menyikat gigi. Anak-anak tidak peduli
dengan kesehatan giginya dan selalu merasa kegiatan menyikat gigi tidak
menyenangkan kurangnya pengetahuan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Rasa
kantuk di malam hari juga menyebabkan anak malas menyikat giginya sebelum
tidur. Oleh karena itu orangtua perlu sabar dan konsisten dalam menanamkan
kebiasaan menyikat gigi. Cara yang paling utama adalah dengan mencipatkan lingkungan
dan kegiatan yang menyenangkan untuk anak, seperti melakukan sambil bermain,
tak perlu selalu di kamar mandi, mengajak anak melihat ayah atau ibunya
menyikat gigi. Selagi membangun kebiasaan ini, sampaikan pengertian kepada anak
mengenai manfaat menyikat gigi da mengajarkan anak menyikat gigi yang baik dan
benar.
Menurut
Prof Dr drg Melanie Sadono Djamil dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Trisakti, memang sebaiknya anak diajarkan sedini mungkin menyikat gigi yang
baik dan benar. Anak diajarkan menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur
malam. Untuk siang hari setelah makan atau sehabis ngemil, anak dibiasakan
berkumur dengan air putih. Berkumur akan menghilangkan sisa makanan di sela
gigi. Juga untuk menetralkan tingkat keasaman rongga mulut. Sebaiknya sikat
gigi satu jam setelah makan. Kalau kurang dari satu jam dikhawatirkan justru
terjadi abrasi pada gigi. Teknik sikat gigi utama adalah seperti mencungkil
arah gusi ke gigi dan memutar. Padahal kebanyakan orang sikat gigi arah maju mundur,
teknik ini jelas salah. Salah teknik bisa menyebabkan pengikisan, terutama di
daerah leher gigi yang memiliki paling tipis.
Media
audio visual adalh media yang mampu merangsang indra penglihatan dan indra
pendengaran secara bersama-sama, karena media ini mempunyai unsur suara dan
unsur gambar (Djamarah, 2006: 124). Salah satu pengelompokan kelas media yaitu
Media audio motion visual yang merupakan media paling lengkap dalam arti
penggunaan segala kemampuan audio visual kedalam kelas seperti TV, Sound-film,
Vidio-tape,dan film TV recording Berts (dalam Soendojo Dirjosoemarto, 2000:19)
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar
belakang penulisan ini ialah :
Bagaimana pengetahuan, sikap dan
tindakan anak tentang cara menggosok
gigi yang baik dan benar
C. Tujuan
Penulisan
1. Tujuan
Umum
Setelah memperkenalkan Lagu “MOGIGU”
dan menjelaskan cara menggosok gigi diharapkan anak mampu memahami cara menjaga
kebersihan gigi dan melaksanakan cara menggosok gigi dengan teknik yang baik
dan benar.
2. Tujuan
Khusus
Setelah menjelaskan cara menggosok
gigi diharapkan anak mampu :
1. Menyebutkan
alat dan bahan yang diperlukan untuk menggosok gigi
2. Menyebutkan
frekuensi menyikat gigi dalam sehari
3. Menyebutkan
waktu yang tepat menggosok gigi
4. Menyebutkan
durasi waktu menggosok gigi
5. Menjelaskan
teknik dan cara menggosok gigi yang baik dan benar secara terstruktur
BAB II
ANALISAH DAN PEMBAHASAN
A.
Pendapat Anak Terhadap Lagu Mogigu
1. Nama : Ryufika Naura. Nawa
2. Usia : 11 tahun
3. Jenis Kelamin
: Perempuan
4. Pendapat anak :Sebelum memperkenalkan lagu dan
Vidio MOGIGU, penyuluh melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan awal secara lisan
kepada anak, untuk menggali pengetahuan awal
anak tentang kebiasaan dan cara menggosokt gigi Anak selama ini, sambil meminta
anak memperagakan cara gosok giginya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut
didapat behwa anak belum mengetahui cara menggosok gigi dengan baik dan benar secara sistimatik.
Padea saat
memperkenalkan lagu dan Vidio MOGIGU, anak merasa tertarik ingin melihat gambar
vidio dan ingin mendengarkan lagunya. Selama poses mendengarkan lagu “MOGIGU”
anak sangat serius untuk mencermati tampilan gambar dan suara pada Laptop
tersebut.
Rasa ingin
mencoba sudah mulai muncul seketika itu karena penyuluh sudah membawa dengan
sikat gigi dan pasta gigi pada waktu itu.
B.
Menjelaskan kepada Anak untuk Menggosok Gigi Sesuai Instruksi yang Ada di Lagu
MOGIGU
Lagu MOGIGU mengajak gosok gigi dan mengajarkan tentang cara menggosok gigi yang
baik dan benar dengan durasi selama
kurang lebih 2 menit, dilakukan minimal 2 kali sehari yaitu pagi sesudah
sarapan dan malam sebelum tidur. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menggosok
gigi yakni sikat gigi, pasta gigi dan air kumur. Adapun teknik menggosok gigi
yang diajarkan dalam lagu MOGIGU adalah
sebagai berikut :
1. Letakan
pasta gigi pada ujung bulu sikat gigi secukupnya
2. Sikat
gigi dimulai dari Rahang atas kanan, dekat pipi gerakan memutar dari ujung
belakang sampai gigi depan.
3. Rahang
atas kiri, dekat pipi gerakan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan.
4. Rahang
bawah kanan, dekat pipi gerakkan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan
5. Rahang
bawah kiri, dekat pipi gerakkan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan
6. Rahang
atas kanan, dekat langit-langit gerakan memutar dari ujung belakang sampai gigi
depan.
7. Bagian
depan dekat langit-langit gunakan ujung sikat gigi tarik dari dalam keluar
8. Rahang
atas kiri, dekat langit-langit gerakan memutar dari ujung belakang sampai gigi
depan.
9. Rahang
bawah kanan, dekat
lidah gerakkan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan
10. Bagian
depan dekat lidah gunakan ujung sikat gigi tarik dari dalam keluar
11. Rahang
bawah kiri, dekat lidah gerakkan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan
12. Rahang
atas kanan, daerah untuk mengunyah makanan gerakan maju mundur dari ujung
belakang sampai gigi depan.
13. Rahang
atas kiri, daerah untuk mengunyah makanan gerakan maju mundur dari ujung
belakang sampai gigi depan
14. Rahang
bawah kanan, daerah untuk mengunyah makanan gerakan maju mundur dari ujung
belakang sampai gigi depan
15. Rahang
bawah kiri, daerah untuk mengunyah makanan gerakan maju mundur dari ujung
belakang sampai gigi depan
16. Lidah
juga disikat maju mundur dari belakang sampai depan
17. Kumur-kumur
dengan air bersih
18. Tidak
makan selama 2 jam setelah menggosok gigi
Kegiatan penyuluhan
kepada anak Nawa tentang cara menggosok gigi dengan menggunakan media
audio visual dalam lagu MOGIGU ini terlaksana pada :
Hari/Tanggal : Kamis, 26 September 2019
Waktu : Pkl. 19.00 Wib
Tempat : Rumah Bu AS
Media :
Laptop dan Panthom Gigi
C.
Evaluasi
hasilnya setelah 7 hari
a.
Waktu : Rabu dan Kamis, 02 dan 03 Oktober 2019
Ø Malam : Pkl. 20.13 Wib ( Hari Rabu, 02 Oktober 2019)
Ø Pagi : Pkl 05.05 Wib ( Hari Rabu, 03 Oktober 2019)
b.
Lama : ≥ 2 Menit
Durasi waktu anak menyikat gigi yang dievaluasi
selama anak menyikat gigi rata-rata lebih sedikit dari 2 menit. Hal ini
dipengaruhi karena anak masih dalam proses beradaptasi dan disatu sisi
kemungkinan karena saya sebagai penyuluh
selalu memantau langsung anak menyikat gigi setiap pagi dan malam selama 7
hari, kebetulan tinggalnya disamping kost.
D.
Kesimpulan
hasil yang didapat menurut Teori Rogers
Menurut Roger dikutip Notoatmodjo (2014),
menjelaskan bahwa sebelum
orang menghadapi perilaku baru dalam diri orang
tersebut terjadi proses yang
berurutan atau tahap yaitu:
1. Kesadaran
( awareness )
2. Tertarik
( Interest )
3. Evaluasi
( evalution )
4. Mencoba
(trial )
5. Adopsi
(adoption )
Dari kegiatan
penyuluhan cara menggosok gigi dengan menggunakan media audio visual tersebut, analisa
kegiatan penyuluhan kesehatan gigi menurut teori Rogers yaitu :
1. Kesadaran
(awareness)
Dimana anak Nawa sadar
bahwa ada informasi baru mengenai cara menggosok gigi dengan teknik yang baik
dan benar, yang mana sebelumnya anak Nawa belum mengetahui dan memahami tentang
cara-cara menggosok gigi dengan baik dan benar secara terstruktur.
2. Tertarik
(interes)
Dimana anak Nawa ingin mengetahui informasi lebih lanjut dan
mulai tertarik melalui media Audio Visual dengan lagu cara menggosok gigi
dengan baik dan benar dirumah sesuai gambar vidio yang dilihat.
3. Evaluasi
(Evaluation)
Setelah menonton cara
menggosok gigi dengan menggunakan audio visual,diharapkan anak Nawa mulai
berpikir dan mempertimbangkan apakah dia
mulai menggosok gigi dengan baik dan benar atau tidak
4. Mencoba
(Trial)
Dimana Setelah menonton
cara menggosok gigi dengan menggunakan audio visual, anak Nawa mulai mencoba
untuk menggosok gigi dengan benar di rumah. Pada tahap ini apabila anak merasa
nyaman dan bermanfaat bagi dirinya, maka ia akan melanjutkan kebiasaan
menggosok gigi dengan cara yang tepat ini
5. Adopsi
(Adoption)
Setelah menonton cara menggosok gigi dengan menggunakan
audio visual, anak Nawa merasa yakin bahwa cara menggosok gigi dengan benar
dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi dirinya dan mulai menerapkannya dalam
kehidupan setiap hari.
E.
Penjelasan
Aspek Kognitif, Psikomotorik, Bahasa
1.
Aspek
Kognitif
Pada aspek ini anak
mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk menggosok gigi, frekuensi menyikat gigi dalam
sehari, waktu
yang tepat menggosok gigi,
durasi
waktu menggosok gigi dan teknik
serta cara menggosok gigi yang baik dan benar secara terstruktur.
2.
Aspek
Psikomotorik
Pada aspek ini
anak ias melakukan gerakan menyikat gigi dengan baik dan benar di semua area
permukaan gigi secara sistimatik
3.
Aspek
Bahasa
Pada aspek ini
anak bias mendengarkan, mengerti dan memahami bahasa yang disampaikan lengkap
dengan gerakannya baik dari lagu mogigu
maupun dari penyuluh
secara sistimatik
F.
Pembahasan
hasil yang diperoleh dengan menggunakan media audiovisual (Oral Health
Promotion Based On Audio Visual)
1.
Anak memiliki konsep yang benar tentang
cara menyikat gigi yang baik dan benar melalui media Audio visual ini
2.
Anak
lebih tertarik melihat gambar dengan lagu sehingga anak lebih mudah mengerti
cara menggosok gigi dengan baik dan benar
3.
Dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru bagi anak untuk mulai
mencoba menggosok gigi dengan teknik yang baik dan benar
4.
Adanya
interaksi antara anak dengan lingkungan sekitarnya
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan memperkenalkan Lagu MOGIGU, menjelaskan cara
menggosok gigi, dan melakukan monitoring serta evaluasi selama 7 hari, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pemberian
informasi cara menggosok gigi dengan baik dan benar melaluli metode audio
visual sambil mengaplikasikan teori perubahan perilaku 7 hari sangat berpengaruh
pada peningkatan dan perubahan perilaku anak yang baik.
2. Setelah
hari ke 7 Anak Claro mampu memahami cara menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan
sadar dan mandiri melaksanakan cara
menggosok gigi dengan teknik yang baik dan benar secara sistimatis.
3. Orang
tua sudah menyadari bahwa memperkenalkan cara menggosoki gigi dengan teknik
yang baik dan benar sangat penting untuk anak-anak
B.
Saran
Setelah menjelaskan
cara menggosok gigi dengan ternik Vidio Visual kepada anak Claro diharapkan :
1. Anak
selalu menjaga kebersihan gigi dengan sadar dan secara mandiri melaksanakan cara menggosok gigi dengan
teknik yang baik dan benar serta menjadi kader kesehatan gigi di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat
2. Orang
tua sebaiknya selalu memantau dan mempraktekkan cara menggosok gigi dengan baik
dan benar
3.
Anggota keluarga yang lain selalu mempraktekkan cara menjaga kebersihan gigi dan
cara menggosok gigi dengan baik dan benar
0 komentar:
Posting Komentar