Fandri 77

Selamat Datang di Blog saya,

Animasi Bergersk

Kesehatan Gigi

kesehatan gigi .

Karang gigi

karang gigi.

Karies gigi

karies gigi

Odontetomi

odontektomi.

Kesehatan Gigi umum

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 16 November 2019

Perawatan Gigi Untuk Pasien Lansia


Perawatan Gigi Untuk Pasien Lansia
Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :  0  0
Saat usia mulai bertambah kekebalan tubuh akan semakin berkurang sehingga rentan terhadap berbagai penyakit. Masalah ini bisa ditimbulkan akibat dari perawatan gigi yang tidak benar sehingga menyebabkan banyak masalah terhadap anggota tubuh lainnya. Apabila seorang lansia mengalami masalah dengan giginya menyebabkan sulit untuk mengunyah makanan yang juga mengakibatkan penurunan berat badan dan kekurangan energy. Lansia memerlukan perawatan khusus pentingnya kesehatan mulut. Cara merawat gigi lansia :

Memiliki jadwal rutin kunjungan ke dokter merupakan langkah penting untuk hidup sehat. Umur boleh lanjut, kesehatan juga harus terus dijaga, sikat gigi, flossing, mengurangi makan-makanan yang mengandung gula dan mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin. Dokter gigi menyediakan alat perawatan gigi yang lengkap untuk lansia, sehingga semua orang mendapat erawatan mulut yang mereka butuhkan dari dokter gigi yang berkualitas. Kesehatan gigi yang baik mengarah pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan terutama diusia lanjut itulah sebabnya mengapa perawatan gigi lansia sangat penting. Dengan jumlah penduduk yang memiliki umur lansia lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya adalah penting bahwa perawatan gigi dimasukkan dalam salah satu factor penting untuk kesehatan mereka Perhatian yang paling baik adalah perawatan rutin sehingga mereka dapat mencegah atau mengurangi segala jenis penyakit yang ditimbulkan. Banyak lansia yang telah kehilangan giginya karena tanggal, namun bisa menggantinya dengan memasang gigi palsu untuk kenyamanan dan juga untuk penampilan belaka. Usia lansia adalah usia rentan penyakit, kurangnya menjaga kesehatan mulut untuk pemeliharaan gigi dan kesehatan mulut kurang baik, menyebabkan komplikasi diabetes tersebut penyerapan menghambat insulin. Menurut Dr Michael Pilon, di usia lanjut sebaiknya melakukan perawatan gigi dan mulut secara rutin dan benar karena hal itu sangat penting untuk kebugaran tubuhnya, dan untuk mencegah berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya menjaga kesehatan serta perawatan gigi dan mulut pada lanjut usia.






  

Peran Kesehatan Gigi dalam Mendukung Isu Pembangunan Kesehatan melalui Peningkatan Profesionailse dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan yang Merata


Peran Kesehatan Gigi dalam Mendukung Isu Pembangunan Kesehatan melalui Peningkatan Profesionailse dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan yang Merata
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhanMenurut UU Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang - Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan pembangunan kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 25,9%, sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional. Penyakit gigi dan mulut menempati peringkat ke-6 dari 10 penyakit rawat jalan terbesar di Indonesia (Data Kemenkes RI) tahun 2012 dalam (dalam Tandilangi dkk, 2016).
Sebanyak 89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut (Data Kemenkes RI) tahun 2009 (dalam Gayatri & Ariwinanti, 2014). Hal ini didukung oleh data terbaru yang dirilis oleh Oral Health Media Centre pada April 2012, memperlihatkan sebanyak 60 - 90% anak usia sekolah dan hampir semua orang dewasa di seluruh dunia memiliki permasalahan gigi (Data Kemenkes RI) tahun 2007 (dalam Silaban, 2013).








Isu stategs pembangunan kesehatan 2018
1.      Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak
2.  Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan
3.      Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata
4.      Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan, keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri, dan
6.      Peningkatan akses pelayanan KB berkualitas yang merata.


Peningkatan profesionaise dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata
1.      Mengadakan pelatihan bagi tenaga kesehatan yang berada jauh dari kota dan mendayagunakan kader kesehatan yang ada di setiap desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di desa
2.      Perawat gigi diharuskan memiliki kompetensi yang mumpuni dan bekerja sesuai dengan kode etik dan undang – undang kesehatan. Jumlah dokter gigi di Indonesia saat ini sebenarnya sudah mencukupi. Akan tetapi, jumlah ini belum merata untuk seluruh daerah di Indonesia. Jumlah dokter gigi di kota besar dan di daerah belum seimbang. Begitu juga dengan perawat gigi, belum semua puskesmas mempunyai perawat gigi atau hanya mempunyai 1 perawat gigi yang mana kebutuhan masyarakat akan kesehatan gigi semakin banyak.
Berdasarkan dengan masalah tersebut, sebagai sarjana sains terapan Keperawatan Gigi, kita selalu dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi. UKGS Inovatif adalah salah satu cara untuk membantu pembangunan kesehatan khususnya di bidang kesehatan gigi dan mulut. UKGS Inovatif adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang merupakan suatu paket layanan asuhan sitematik dan situjukan bagi semua murid sekolah dasar dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya peningkatan esehatan harus sedini mungkin dan dilakukan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan.
UKGS Inovatif diperlukan karena penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka. Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar. Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia anak sekolah dasar. Untuk pemerataan tenaga kesehatan, UKGS Inovatif juga sangat diperlukan dan diharapkan ada pada setiap sekolah di Indonesia.


7 Langkah Mencegah Karang Gigi


7 Langkah Mencegah Karang Gigi
Apa sih karang gigi? Mungkin beberapa orang belum mengetahui apa itu karang gigi. Karang gigi adalah suatu endapan keras yang terletak pada permukaan gigi berwarna mulai dari kuning – kuningan, kecoklat – coklatan, sampai dengan kehitam – hitaman dan mempunyai permukaan yang kasar. (Arini, 2013)

Hasil gambar untuk karang gigi"
Pada dasarnya karang gigi disebabkan oleh penumpukan deposit plak atau sisa makanan yang seiring berjalannya waktu akan mengeras dan membentuk karang gigi. Berdasarkan lokasinya karang gigi dibedakan menjadi dua, yaitu supragingiva dan subgingiva. Karang gigi supragingival terletak di atas gusi atau di permukaan gigi yang tampak di rongga mulut, biasanya warnanya lebih terang, putih kekuningan/konsistensinya seperti kapur. Sedangkan karang gigi subgingival terletak di bawah gusi/saku gusi atau di permukaan akar gigi, biasanya warnanya lebih gelap, padat dan keras. Karang gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit jaringan periodontal (penyakit pada gusi dan jaringan penyangga gigi). Jika tidak dibersihkan dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi pada gusi, biasa disebut gingivitis. Tanda-tanda yang tampak pada inflamasi awal adalah adanya warna kemerahan, mengkilat dan sedikit pembengkakan pada gusi. Inflamasi akan semakin parah sehingga gusi mudah berdarah saat menggosok gigi, bahkan bisa terjadi perdarahan spontan. Karang gigi tidak bisa dibersihkan hanya dengan menggosok gigi, sehingga perlu dilakukan tindakan pembersihan karang gigi atau scaling. Tindakan pembersihan karang gigi atau scaling adalah suatu tindakan pembuangan sisa makanan yang telah mengeras yang berbentuk karang gigi atau noda gigi (stain). Pembersihan karang gigi tersebut sangat bermanfaat menghilangkan infeksi gusi dan pendarahan saat menyikat gigi dan juga dapat meningkatkan kualitas penampilan, memunculkan kebersihan optimal. (Pratiwi, 2007) 

Untuk menghindari terjadinya karang gigi, sebaiknya kita melakukan langkah-langkah berikut: 
 1. Membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi, tehnik, waktu dan frekuensi yang tepat 
 2. Menggunakan benang gigi (dental floss) untuk pembersihan mekanis tambahan untuk gigi-gigi yang berjejal yang tidak dapat dijangkau dengan sikat gigi 
 3. Menggunakan obat kumur sebagai antiseptik rongga mulut (jika diperlukan) 
4. Mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C (misalnya kiwi, strawberry, jeruk dll) untuk menjaga kesehatan gusi 
 5. Mengkonsumsi makanan berserat (misalnya sayuran hijau) untuk pembersihan gigi secara alami 
 6. Hindari kebiasaan buruk sepeti merokok, dan mengurangi konsumsi air kopi atau teh 
 7. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi ke tenaga kesehatan gigi secara rutin (3 atau 6 bulan sekali)


5 Langkah Menggosok Gigi dengan Baik dan Benar

Menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi sehingga penumpukan plak dpat dihindari. (Dyahsari, 2009)
Menggosok gigi dengan baik dan benar adalah menggosok semua bagian gigi dengan memperhatikan teknik yang tidak mengakibatkan kerusakan pada bagian – bagian gigi, selain itu menggosok gigi yang baik yaitu dengan cara yang tepat sehingga sisa – sisa makanan yang menempel pada gigi dapat terangkat dengan baik dan tidak mengakibatkan pertumbuhan bakteri oleh sisa makanan yang mengakibatkan kerusakan pada gigi (Hidayat, 2016) dalam (Efendi, 2018).





Dibawah ini adalah langkah – langkah penting yang harus dilakukan dalam menggosok gigi (Rahmadhan, 2010) dalam (Kurniawan, 2013) :
a) Ambil sikat dan pasta gigi, Peganglah sikat gigi dengan cara anda sendiri (yang penting nyaman untuk anda pegang), oleskan pasta gigi di sikat gigi yang sudah anda pegang.
b) Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang mengadap ke bibir dan pipi dengan cara menjalankan sikat gigi pelan-pelan dan naik turun. Mulai pada rahang atas terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan yang rahang bawah.
c) Bersihkan seluruh permukaan kunyah gigi (gigi geraham) pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan maju mundur sebanyak 10-20 kali. Lakukan pada rahang atas terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan rahang bawah. Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi
d) Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit - langit dengan menggunakan teknik modifikasi bass untuk lengkung gigi sebelah kanan dan kiri. Lengkung gigi bagian depan dapat dulakukan dengan cara memegang sikat gigi secara vertikal menghadap ke depan. Menggunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi ke arah mahkota gigi. Dilakukan pada rahang atas dan dilanjutkan rahang bawah.
e) Terakhir sikat juga lidah dengan menggunakan sikat gigi atau sikat
lidah yang bertujuan untuk membersihkan permukaan lidah dari
bakteri dan membuat nafas menjadi segar. Berkumur sebagai
langkah terakhir untuk menghilangkan bakteri-bakteri sisa dari
proses menggosok gigi.