Fandri 77

Selamat Datang di Blog saya,

Animasi Bergersk

Kesehatan Gigi

kesehatan gigi .

Karang gigi

karang gigi.

Karies gigi

karies gigi

Odontetomi

odontektomi.

Kesehatan Gigi umum

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 28 Oktober 2019

SIKAT GIGI


SIKAT GIGI
Hasil gambar untuk gambar gosok gigi yang benar" 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Cara menyikat gigi yang benar merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyait gigi serperti gigi berlubang ataupun karies gigi. Menggosok gigi yang tidak benar masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 tahun kebawah. Karena anak usia tersebut sangat rentan terhadap penyakit, maka dibutuhkan kesadaran bahwa pentingnya perilaku menggosok gigi yang benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Membersihkan gigi minimal 2 kali sehari perlu dijalani anak-anak, dengan harapan ia akan mampu menjaga kesehatan giginya. Anitasari (2005) mengatakan sumber dari penyakit penyanggan jaringan gigi dan karies gigi adalah terabaikannya kebersihan gigi dan mulut. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu cara meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi, mulut semakin asam dan kuman pun akan tumbuh subur dan membuat lubang pada gigi. Frekuansi membersihkan gigi dan mulut sebagai perilaku yang mempengaruhi baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut Anitasari,(2005)
Dengan menyikat gigi yang baik dan benar minimal 2 kali sehari, sifat asam ini bisa dicegah. Bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang penyakit Inilah kemungkinan rembetan masalah gigi anak. Sakit gigi membuat malas makan, malas belajar, badan lemah, kurang gizi, banyak dampak lain menyebar ke seluruh tubuh. Setiap orangtua perlu menanamkan prinsip kesehatan gigi pada anak, Terutama kesehatan gigi berkaitan dengan kesehatan tubuh lainya. Perilaku anak ditentukan oleh arahan orang tua. Setiap aktivitas yang biasa di terapkan orang tua sejak dini, akan dilakukan terus hingga dewasa bahkan dapat di turunkan lagi pada penerusnya bila dilihat prosesnya,maka pembiasaan kegiatan positif sangat penting nilainya. Perilaku merupakan suatu aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi pola hidup yang akan dijalaninya. Proses pembentukan perilaku yang diharapkan memerlukan waktu serta kemampuan dari para orangtua didalam mengajarkan anak. karena itu bila pola hidup yang dijalaninya merupakan pola hidup yang sehat maka prilaku yang akan diterapkan di dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutpun merupakan pola hidup yang sehat. Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus dijaga kebersihannya. Menurut WHO dalam Andreas Winardi (2012),
Lembaga Survei Synovate Indonesia, Agustus 2009 lalu mengadakan survei di empat kota besar Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya yaitu mengenai pengalaman para ibu menyikat gigi bersama anak. Dari 378 ibu yang diwawancarai, 53 persen menyatakan kesulitan mengajarkan anak menyikat gigi. Anak-anak tidak peduli dengan kesehatan giginya dan selalu merasa kegiatan menyikat gigi tidak menyenangkan kurangnya pengetahuan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Rasa kantuk di malam hari juga menyebabkan anak malas menyikat giginya sebelum tidur. Oleh karena itu orangtua perlu sabar dan konsisten dalam menanamkan kebiasaan menyikat gigi. Cara yang paling utama adalah dengan mencipatkan lingkungan dan kegiatan yang menyenangkan untuk anak, seperti melakukan sambil bermain, tak perlu selalu di kamar mandi, mengajak anak melihat ayah atau ibunya menyikat gigi. Selagi membangun kebiasaan ini, sampaikan pengertian kepada anak mengenai manfaat menyikat gigi da mengajarkan anak menyikat gigi yang baik dan benar.
Menurut Prof Dr drg Melanie Sadono Djamil dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, memang sebaiknya anak diajarkan sedini mungkin menyikat gigi yang baik dan benar. Anak diajarkan menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Untuk siang hari setelah makan atau sehabis ngemil, anak dibiasakan berkumur dengan air putih. Berkumur akan menghilangkan sisa makanan di sela gigi. Juga untuk menetralkan tingkat keasaman rongga mulut. Sebaiknya sikat gigi satu jam setelah makan. Kalau kurang dari satu jam dikhawatirkan justru terjadi abrasi pada gigi. Teknik sikat gigi utama adalah seperti mencungkil arah gusi ke gigi dan memutar. Padahal kebanyakan orang sikat gigi arah maju mundur, teknik ini jelas salah. Salah teknik bisa menyebabkan pengikisan, terutama di daerah leher gigi yang memiliki paling tipis.
Media audio visual adalh media yang mampu merangsang indra penglihatan dan indra pendengaran secara bersama-sama, karena media ini mempunyai unsur suara dan unsur gambar (Djamarah, 2006: 124). Salah satu pengelompokan kelas media yaitu Media audio motion visual yang merupakan media paling lengkap dalam arti penggunaan segala kemampuan audio visual kedalam kelas seperti TV, Sound-film, Vidio-tape,dan film TV recording Berts (dalam Soendojo Dirjosoemarto, 2000:19)
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang penulisan ini ialah :
Bagaimana pengetahuan, sikap dan tindakan anak  tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar
C.    Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
Setelah memperkenalkan Lagu “MOGIGU” dan menjelaskan cara menggosok gigi  diharapkan anak mampu memahami cara menjaga kebersihan gigi dan melaksanakan cara menggosok gigi dengan teknik yang baik dan benar.
2.      Tujuan Khusus
Setelah menjelaskan cara menggosok gigi diharapkan anak mampu :
1.      Menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk menggosok gigi
2.      Menyebutkan frekuensi menyikat gigi dalam sehari
3.      Menyebutkan waktu yang tepat menggosok gigi
4.      Menyebutkan durasi waktu menggosok gigi
5.      Menjelaskan teknik dan cara menggosok gigi yang baik dan benar secara terstruktur



BAB II
ANALISAH DAN PEMBAHASAN

A.    Pendapat Anak Terhadap Lagu Mogigu
1.  Nama                            : Ryufika Naura. Nawa
2.  Usia                             : 11 tahun
3.  Jenis Kelamin              : Perempuan
4. Pendapat anak              :Sebelum memperkenalkan lagu dan Vidio MOGIGU, penyuluh melakukan wawancara dengan  mengajukan pertanyaan awal secara lisan kepada anak, untuk menggali  pengetahuan awal anak tentang kebiasaan dan cara menggosokt gigi Anak selama ini, sambil meminta anak memperagakan cara gosok giginya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapat behwa anak belum mengetahui cara menggosok gigi dengan  baik dan benar secara sistimatik.
Padea saat memperkenalkan lagu dan Vidio MOGIGU, anak merasa tertarik ingin melihat gambar vidio dan ingin mendengarkan lagunya. Selama poses mendengarkan lagu “MOGIGU” anak sangat serius untuk mencermati tampilan gambar dan suara pada Laptop tersebut.
Rasa ingin mencoba sudah mulai muncul seketika itu karena penyuluh sudah membawa dengan sikat gigi dan pasta gigi pada waktu itu.

B.     Menjelaskan kepada Anak untuk Menggosok Gigi Sesuai Instruksi yang Ada di Lagu MOGIGU

Lagu MOGIGU mengajak gosok gigi dan  mengajarkan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar dengan durasi  selama kurang lebih 2 menit, dilakukan minimal 2 kali sehari yaitu pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menggosok gigi yakni sikat gigi, pasta gigi dan air kumur. Adapun teknik menggosok gigi yang diajarkan dalam lagu MOGIGU adalah  sebagai berikut :
1.      Letakan pasta gigi pada ujung bulu sikat gigi secukupnya
2.      Sikat gigi dimulai dari Rahang atas kanan, dekat pipi gerakan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan.
3.      Rahang atas kiri, dekat pipi gerakan memutar dari ujung belakang sampai gigi   depan.
4.      Rahang bawah kanan, dekat pipi gerakkan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan
5.      Rahang bawah kiri, dekat pipi gerakkan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan
6.      Rahang atas kanan, dekat langit-langit gerakan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan.
7.      Bagian depan dekat langit-langit gunakan ujung sikat gigi tarik dari dalam keluar
8.      Rahang atas kiri, dekat langit-langit gerakan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan.
9.      Rahang bawah kanan, dekat lidah gerakkan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan
10.  Bagian depan dekat lidah gunakan ujung sikat gigi tarik dari dalam keluar
11.  Rahang bawah kiri, dekat lidah gerakkan memutar dari ujung belakang sampai gigi depan
12.  Rahang atas kanan, daerah untuk mengunyah makanan gerakan maju mundur dari ujung belakang sampai gigi depan.
13.  Rahang atas kiri, daerah untuk mengunyah makanan gerakan maju mundur dari ujung belakang sampai gigi depan
14.  Rahang bawah kanan, daerah untuk mengunyah makanan gerakan maju mundur dari ujung belakang sampai gigi depan
15.  Rahang bawah kiri, daerah untuk mengunyah makanan gerakan maju mundur dari ujung belakang sampai gigi depan
16.  Lidah juga disikat maju mundur dari belakang sampai depan
17.  Kumur-kumur dengan air bersih
18.  Tidak makan selama 2 jam setelah menggosok gigi
Kegiatan penyuluhan  kepada anak Nawa tentang cara menggosok gigi dengan menggunakan media audio visual dalam lagu MOGIGU ini terlaksana pada :
Hari/Tanggal                  :  Kamis, 26 September 2019
Waktu                            :  Pkl. 19.00 Wib
Tempat                           :  Rumah Bu AS
Media                            : Laptop dan Panthom Gigi

C.    Evaluasi hasilnya setelah 7 hari
a.      Waktu                  : Rabu dan Kamis, 02 dan 03 Oktober 2019
Ø  Malam           : Pkl. 20.13 Wib ( Hari Rabu, 02 Oktober 2019)
Ø  Pagi               : Pkl 05.05 Wib ( Hari Rabu, 03 Oktober 2019)
b.      Lama                    : ≥ 2 Menit
Durasi waktu anak menyikat gigi yang dievaluasi selama anak menyikat gigi rata-rata lebih sedikit dari 2 menit. Hal ini dipengaruhi karena anak masih dalam proses beradaptasi dan disatu sisi kemungkinan karena  saya sebagai penyuluh selalu memantau langsung anak menyikat gigi setiap pagi dan malam selama 7 hari, kebetulan tinggalnya disamping kost.
D.    Kesimpulan hasil yang didapat menurut Teori Rogers
Menurut Roger dikutip Notoatmodjo (2014), menjelaskan bahwa sebelum
orang menghadapi perilaku baru dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan atau tahap yaitu:
1.      Kesadaran ( awareness )
2.      Tertarik ( Interest )
3.      Evaluasi ( evalution )
4.      Mencoba (trial )
5.      Adopsi (adoption )
Dari kegiatan penyuluhan cara menggosok gigi dengan menggunakan media audio visual tersebut, analisa kegiatan penyuluhan kesehatan gigi menurut teori Rogers yaitu :
1.      Kesadaran (awareness)
Dimana anak Nawa sadar bahwa ada informasi baru mengenai cara menggosok gigi dengan teknik yang baik dan benar, yang mana sebelumnya anak Nawa belum mengetahui dan memahami tentang cara-cara menggosok gigi dengan baik dan benar secara terstruktur.
2.      Tertarik (interes)
Dimana anak Nawa  ingin mengetahui informasi lebih lanjut dan mulai tertarik melalui media Audio Visual dengan lagu cara menggosok gigi dengan baik dan benar dirumah sesuai gambar vidio yang dilihat.
3.      Evaluasi (Evaluation)
Setelah menonton cara menggosok gigi dengan menggunakan audio visual,diharapkan anak Nawa mulai berpikir dan mempertimbangkan  apakah dia mulai menggosok gigi dengan baik dan benar atau tidak
4.      Mencoba (Trial)
Dimana Setelah menonton cara menggosok gigi dengan menggunakan audio visual, anak Nawa mulai mencoba untuk menggosok gigi dengan benar di rumah. Pada tahap ini apabila anak merasa nyaman dan bermanfaat bagi dirinya, maka ia akan melanjutkan kebiasaan menggosok gigi dengan cara yang tepat ini
5.      Adopsi (Adoption)
Setelah menonton cara menggosok gigi dengan menggunakan audio visual, anak Nawa merasa yakin bahwa cara menggosok gigi dengan benar dapat memberikan manfaat atau keuntungan  bagi dirinya dan mulai menerapkannya dalam kehidupan setiap hari.

E.     Penjelasan Aspek Kognitif, Psikomotorik, Bahasa
1.      Aspek Kognitif
Pada aspek ini anak mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk menggosok gigi, frekuensi menyikat gigi dalam sehari, waktu yang tepat menggosok gigi, durasi waktu menggosok gigi dan teknik serta cara menggosok gigi yang baik dan benar secara terstruktur.
2.      Aspek Psikomotorik
Pada aspek ini anak ias melakukan gerakan menyikat gigi dengan baik dan benar di semua area permukaan gigi secara sistimatik
3.      Aspek Bahasa
Pada aspek ini anak bias mendengarkan, mengerti dan memahami bahasa yang disampaikan lengkap dengan gerakannya  baik dari lagu mogigu maupun dari penyuluh secara sistimatik

F.        Pembahasan hasil yang diperoleh dengan menggunakan media audiovisual (Oral Health Promotion Based On Audio Visual)
1.    Anak memiliki konsep yang benar tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar melalui media Audio visual ini
2.    Anak lebih tertarik melihat gambar dengan lagu sehingga anak lebih mudah mengerti cara menggosok gigi dengan baik dan benar
3.    Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru bagi anak untuk mulai mencoba menggosok gigi dengan teknik yang baik dan benar
4.    Adanya interaksi antara anak dengan lingkungan sekitarnya

                                                     BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dengan memperkenalkan Lagu MOGIGU, menjelaskan cara menggosok gigi, dan melakukan monitoring serta evaluasi selama 7 hari, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.      Pemberian informasi cara menggosok gigi dengan baik dan benar melaluli metode audio visual sambil mengaplikasikan teori perubahan perilaku 7 hari sangat berpengaruh pada peningkatan dan perubahan perilaku anak yang baik.
2.      Setelah hari ke 7 Anak Claro mampu memahami cara menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan sadar dan mandiri  melaksanakan cara menggosok gigi dengan teknik yang baik dan benar secara sistimatis.
3.      Orang tua sudah menyadari bahwa memperkenalkan cara menggosoki gigi dengan teknik yang baik dan benar sangat penting untuk anak-anak

B.     Saran
Setelah menjelaskan cara menggosok gigi dengan ternik Vidio Visual kepada anak Claro diharapkan :
1.      Anak selalu menjaga kebersihan gigi dengan sadar dan secara mandiri  melaksanakan cara menggosok gigi dengan teknik yang baik dan benar serta menjadi kader kesehatan gigi di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
2.      Orang tua sebaiknya selalu memantau dan mempraktekkan cara menggosok gigi dengan baik dan benar
3.      Anggota keluarga yang lain selalu  mempraktekkan cara menjaga kebersihan gigi dan cara menggosok gigi dengan baik dan benar

















































































































































































































































KARANG GIGI

Hasil gambar untuk artikel karang gigi"

KARANG GIGI

Setiap orang tentu ingin memiliki senyum yang menawan dengan gigi yang sehat. Namun apa yang terjadi jika kita memiliki karang gigi?

Karang gigi juga disebut tartar atau calculus terbentuk dibawah dan atas garis gusi yang memiliki struktur kasar dan berpori. Karang gigi dapat menyebabkan pengikisan gusi dan penyakit pada gusi. Karang gigi harus dihilangkan dengan alat tertentu yang akan dilakukan oleh dokter gigi.

Karang gigi terbentuk oleh sisa makanan, bakteri dan protein didalam mulut. Karang gigi dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi karena membuat proses membersihkan gigi lebih sulit. Karang gigi yang berada diatas gusi dapat mengiritasi dan menyebabkan penyakit pada gusi. Contoh penyakit gusi yang dapat terjadi karena karang gigi adalah gingivitis dan periodontis. Karang gigi dapat dihilangkan atau disembuhkan dengan rajin menggosok gigi, menggunakan obat kumur antiseptik  dan pembersihan rutin dari dokter gigi.

Apa penyebab munculnya karang gigi?
  1. Rutinitas dan cara menyikat gigi yang tidak benar.
    Kebiasaan kita menyikat gigi baik dari segi waktu dan cara yang tidak benar dapat menjadi faktor munculnya karang gigi.
  2. Tidak menggunakan benang gigi meski menyikat gigi secara rutin.
  3. Tidak menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi.
  4. Tidak membersihkan lidah.
  5. Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran.
  6. Kurang mengkonsumsi air putih sehingga rongga mulut tidak segar.
Penanganan dan pencegahan
Penanganan karang gigi tetap harus dilakukan oleh dokter sengan teknik tertentu. Namun agar karang gigi tidak muncul kembali perlu dilakukan tindakan pencegahan yaitu:
  1. Menggosok gigi dua kali sehari dan sehabis makan dengan menggunakan sikat yang lembut.
  2. Gunakan pasta gigi yang mengandung  fluoride dan triclosan.
    Fluoride akan membantu memperbaiki kerusakan gigi. Triclosan akan membantu melawan bakteri dalam karang gigi.
  3. Gunakan benang gigi untuk membantu menghilangkan karang gigi.
  4. Kumur dengan menggunakan obat kumur antiseptik untuk membantu membunuh bakteri penyebab karang gigi.
  5. Batasi makanan yang mengandung tepung dan manis.
    Makanan-makanan tersebut akan menyebabkan bakteri semakin banyak karena tepung dan gula merupakan sumber makanan bagi bakteri.
  6. Berhenti merokok
Merokok atau penggunaan produk tembakau oral dapat menyebabkan karang gigi.

Kesehatan Gigi dan Mulut


Hasil gambar untuk artikel kesehatan gigi"
Kesehatan gigi dan mulut adalah sangat penting karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Mulut merupakan suatu tempat yang sangat ideal begi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jka tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.

Selain itu, plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak diatas permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman- kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah. Menyikat gigi adalah cara untuk membersihkan kotoran lunak pada permukaan gigi dan gusi.
Dampak Tidak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
  1. Sakit gigi
  2. Gusi berdarah dan bengkak
  3. Karies gigi (gigi berlubang)
  4. Nafas tidak segar/bau mulut
  5. Gigi goyang
  6. Gigi kuning
  7. Gigi sensitif/linu
  8. Sariawan
  9. Karang gigi dll
Yang Dilakukan Untuk Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut
  1. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari setiap pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur.
  2. Gunakanlah sikat gigi khusus untuk anak-anak karena dirancang dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat yang kecil untuk memudahkan menyikat mulut.
  3. Gunakanlah takaran pasta gigi yang direkomendasikan dokter gigi Anda.
  4. Sikat seluruh permukaan gigi dan sikatlah gigi selama 2 menit.
  5. Ganti sikat gigi setiap 3 bulan.
  6. Hindari kebiasaan mengemil makanan manis dan lengket diantara waktu makan (misal permen, coklat, soda, dll), serta makan makanan yang mengandung asam (misal cuka, asam jawa, kunyit) karena dapat mengikis lapisan email gigi.
  7. Perbanyak konsumsi makanan berserat, buah- buahan seperti apel, melon, pepaya, bengkuang dan wortel karena dapat membantu membersihkan sisa- sisa makanan yang menempel di sela- sela gigi dan mengurangi bau mulut.
  8. Periksa rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

CARA MENYIKAT GIGI YANG BENAR
Pemilihan Sikat Gigi
  1. Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi.
  2. Bulu sikat jangan terlalu keras/terlalu lembut dan terlalu jarang. Pilih yang bulu sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi.
  3. Ujung kepala sikat menyempit hingga mudah menjangkau seluruh bagian mulutnya yang relatif mungil.
  4. Ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian yang gigi yang tidak tersikat. Ini biasa terjadi pada gigi geraham bungsu.
Cara Menyikat Gigi
  1. Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
  2. Gerakkan sikat dari arah gusi ke bawah untuk gigi rahang atas (seperti mencungkil)
  3. Gerakkan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
  4. Lalu lakukan gerakan memutar perlahan, dengan demikaian plak akan terlepas dari setiap gigi
  5. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut
  6. Sikat permukaan kunyah gigi (gigi geraham) dari arah belakang ke depan
  7. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah agar makanan yang masih menempel bisa hilang dengan maksimal
Jangan lupa kumur- kumur sebanyak 2-3 kali, fungsinya untuk membilas seluruh permukaan rongga mulut yang sudah disikat.

Herlambang Rahmadhani