Peran Kesehatan Gigi dalam Mendukung Isu Pembangunan
Kesehatan melalui Peningkatan Profesionailse dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
yang Merata
Kesehatan
gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menurut UU Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah
satu kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang - Undang Dasar
Republik Indonesia tahun 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan
pembangunan kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi nasional masalah
kesehatan gigi dan mulut adalah 25,9%, sebanyak 14 provinsi mempunyai
prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional. Penyakit gigi dan
mulut menempati peringkat ke-6 dari 10 penyakit rawat jalan terbesar di
Indonesia (Data Kemenkes RI) tahun 2012 dalam (dalam Tandilangi dkk, 2016).
Sebanyak
89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut (Data
Kemenkes RI) tahun 2009 (dalam Gayatri & Ariwinanti, 2014). Hal ini
didukung oleh data terbaru yang dirilis oleh Oral Health Media Centre pada April
2012, memperlihatkan sebanyak 60 - 90% anak usia sekolah dan hampir semua orang
dewasa di seluruh dunia memiliki permasalahan gigi (Data Kemenkes RI) tahun
2007 (dalam Silaban, 2013).
Isu
stategs pembangunan kesehatan 2018
1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan
gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak
2. Peningkatan pengendalian penyakit menular
dan tidak menular serta penyehatan lingkungan
3. Peningkatan profesionalisme dan
pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata
4. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, pemerataan,
keterjangkauan, jaminan, keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat
kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri, dan
6. Peningkatan akses pelayanan KB berkualitas
yang merata.
Peningkatan profesionaise dan
pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata
1. Mengadakan pelatihan bagi tenaga kesehatan
yang berada jauh dari kota dan mendayagunakan kader kesehatan yang ada di
setiap desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di desa
2. Perawat gigi diharuskan memiliki
kompetensi yang mumpuni dan bekerja sesuai dengan kode etik dan undang – undang
kesehatan. Jumlah dokter gigi di Indonesia saat ini sebenarnya sudah mencukupi.
Akan tetapi, jumlah ini belum merata untuk seluruh daerah di Indonesia. Jumlah
dokter gigi di kota besar dan di daerah belum seimbang. Begitu juga dengan
perawat gigi, belum semua puskesmas mempunyai perawat gigi atau hanya mempunyai
1 perawat gigi yang mana kebutuhan masyarakat akan kesehatan gigi semakin banyak.
Berdasarkan dengan masalah tersebut,
sebagai sarjana sains terapan Keperawatan Gigi, kita selalu dituntut untuk
melakukan inovasi-inovasi. UKGS Inovatif adalah salah satu cara untuk membantu
pembangunan kesehatan khususnya di bidang kesehatan gigi dan mulut. UKGS
Inovatif adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang merupakan
suatu paket layanan asuhan sitematik dan situjukan bagi semua murid sekolah
dasar dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya
promotif dan promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah
dasar karena upaya peningkatan esehatan harus sedini mungkin dan dilakukan
secara terus menerus agar menjadi kebiasaan.
UKGS Inovatif diperlukan karena penyakit
gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang,
bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa
sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka. Kemampuan belajar
anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar.
Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan
permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia
anak sekolah dasar. Untuk pemerataan tenaga kesehatan, UKGS Inovatif juga
sangat diperlukan dan diharapkan ada pada setiap sekolah di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar